BRICS Kuasai 40% Ekonomi Dunia Indonesia Siap Jadi Pilar Baru Kekuatan Global

Presiden Prabowo Subianto menegaskan BRICS kini menguasai 40% ekonomi dunia dan 55% populasi global. Indonesia resmi bergabung dan siap menjadi pilar baru kekuatan ekonomi serta politik global bersama China, India, Brasil, dan Rusia.

PipTrail – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa aliansi ekonomi raksasa dunia, BRICS, telah menjadi salah satu kekuatan paling berpengaruh dalam percaturan global. Dalam sebuah pertemuan virtual dengan para pemimpin negara anggota BRICS pada Selasa (9/9/2025), Prabowo menyampaikan fakta mencengangkan: BRICS kini mencakup lebih dari 55% populasi dunia dan menguasai lebih dari 40% perekonomian global.

Menurut Prabowo, komposisi BRICS yang terdiri dari negara-negara raksasa seperti China, India, Brasil, Rusia, dan kini termasuk Indonesia, memberikan gambaran jelas bahwa dunia tengah mengalami pergeseran kekuatan ekonomi maupun politik. “BRICS merupakan negara dengan populasi terbesar dan juga memiliki ekonomi terbesar. Aliansi ini tidak hanya berpengaruh di bidang ekonomi, tetapi juga menjadi pilar penting dalam membentuk tatanan dunia baru,” tegas Prabowo.

BRICS dan Dominasi Ekonomi Dunia

Aliansi BRICS pertama kali dibentuk sebagai forum ekonomi yang mempertemukan kekuatan negara berkembang. Kini, kelompok tersebut tidak hanya menjadi wadah konsultasi, tetapi juga motor pertumbuhan ekonomi global. Dengan kontribusi lebih dari 40% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dunia, BRICS semakin diperhitungkan oleh kekuatan-kekuatan tradisional seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Prabowo menekankan bahwa Indonesia, sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, memiliki posisi strategis untuk memperkuat BRICS. “Indonesia menyumbang potensi besar, baik dari sisi sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Dengan bergabungnya Indonesia, BRICS menjadi semakin kuat,” ujar Presiden.

Pasar Terbesar dan Sumber Daya Melimpah

Selain dominasi ekonomi, BRICS juga dianggap sebagai pasar terbesar dunia. Lebih dari setengah penduduk bumi tinggal di negara-negara anggota BRICS, menjadikannya wilayah dengan potensi konsumsi raksasa. Kondisi ini memberikan daya tarik luar biasa bagi investasi global.

Prabowo juga menyoroti kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh negara-negara BRICS. Mulai dari energi fosil, pertanian, hingga mineral kritis yang menjadi bahan baku penting dalam transisi energi dunia. Dengan melimpahnya sumber daya tersebut, BRICS berpotensi menjadi penentu arah perkembangan industri global, termasuk energi hijau dan teknologi masa depan.

Indonesia Siap Perkuat Pilar BRICS

Dalam kesempatan itu, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia siap menjadi bagian aktif dari aliansi BRICS. Menurutnya, tantangan global saat ini seperti geopolitik, krisis energi, hingga ketidakpastian ekonomi memerlukan kerja sama erat antarnegara berkembang.

“Oleh karena itu BRICS muncul sebagai pilar kekuatan dunia. Indonesia akan mendukung seluruh inisiatif yang telah didiskusikan bersama. Kita harus bekerja sama lebih erat dan lebih sering berkonsultasi untuk menghadapi tantangan global,” ujar Prabowo penuh keyakinan.

Kehadiran Indonesia di BRICS menandakan perubahan strategi geopolitik dan ekonomi nasional. Sebagai negara dengan potensi ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki kesempatan untuk memperkuat diplomasi ekonomi sekaligus meningkatkan daya tawar di kancah internasional.

Pergeseran Kekuatan Global

Bergabungnya Indonesia dengan BRICS juga dilihat sebagai bagian dari pergeseran tatanan global. Jika selama ini kekuatan ekonomi didominasi oleh negara-negara Barat, kini BRICS menunjukkan bahwa pusat pertumbuhan ekonomi telah berpindah ke kawasan Asia, Amerika Latin, dan negara-negara berkembang lainnya.

Pergeseran ini diprediksi akan berdampak besar terhadap pola perdagangan, investasi, hingga politik internasional. Negara-negara BRICS dinilai mampu menciptakan sistem alternatif yang tidak lagi sepenuhnya bergantung pada mekanisme Barat, misalnya dalam penggunaan mata uang lokal untuk transaksi internasional atau pembentukan lembaga keuangan sendiri.

Harapan Baru untuk Indonesia

Dengan masuknya ke BRICS, Indonesia berpeluang meningkatkan nilai ekspor, memperluas akses pasar, serta memperkuat posisi dalam rantai pasok global. Selain itu, peluang kerja sama dalam bidang infrastruktur, teknologi, dan ketahanan pangan juga terbuka lebar.

Prabowo berharap bahwa keterlibatan aktif Indonesia di BRICS dapat membawa manfaat nyata bagi pembangunan nasional. Ia menegaskan pentingnya solidaritas antarnegara berkembang agar dapat menghadapi tantangan dunia dengan lebih percaya diri.

“Indonesia siap melangkah bersama BRICS untuk menciptakan tatanan global yang lebih adil, seimbang, dan berkelanjutan,” tutup Prabowo dalam pidatonya.

Related Posts

IHSG Masih Punya Tenaga, Dibuka Naik 0,25% di Awal Perdagangan

IHSG Hari Ini dibuka naik 0,25% didukung sentimen positif dari kebijakan ekonomi Tiongkok dan stabilitas domestik. Simak analisis lengkapnya di sini. PipTrail – IHSG Hari Ini dibuka menguat sebesar 0,25%…

Inflasi Prancis 2025 Naik ke 1,1%: Stabil tapi Waspada, Tantangan Baru bagi Ekonomi Zona Euro

PipTrail – Inflasi Prancis 2025 naik menjadi 1,1% pada September sesuai ekspektasi analis. Kenaikan ini mencerminkan stabilitas harga di tengah upaya Uni Eropa menjaga pertumbuhan ekonomi dan menahan risiko resesi.…

One thought on “BRICS Kuasai 40% Ekonomi Dunia Indonesia Siap Jadi Pilar Baru Kekuatan Global

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *