
UBS memperkirakan pemangkasan suku bunga oleh RBA dapat membuka jalan bagi penguatan Dolar Australia. AUD/USD diproyeksi tembus 0,70 di 2026. Simak strategi lindung nilai yang direkomendasikan.
PipTrail – Dolar Australia tengah berada di persimpangan penting setelah sempat menyentuh level tertingginya sejak Oktober 2024, yakni pada angka 0,66 terhadap dolar AS. Namun, penguatan dolar AS secara luas telah menekan performa pasangan mata uang AUD/USD, memunculkan kekhawatiran di kalangan investor. Meski begitu, laporan terbaru dari bank investasi global UBS justru membuka harapan bahwa penurunan suku bunga oleh Reserve Bank of Australia (RBA) dapat menjadi pemicu penguatan jangka menengah bagi dolar Australia.
Menurut UBS, data makroekonomi dari Australia memberikan sinyal yang cukup positif. Aktivitas konsumen meningkat, sektor konstruksi perumahan mengalami pemulihan, dan pertumbuhan kredit serta harga properti mulai menunjukkan momentum yang kuat. Faktor-faktor ini menjadi indikator penting bahwa perekonomian domestik Australia tetap tangguh di tengah tekanan global.
Di sisi lain, inflasi yang selama ini menjadi perhatian utama RBA kini mulai mereda. Ukuran inflasi inti, yaitu trimmed mean inflation—indikator favorit RBA—turun menjadi 0,6% secara kuartalan dan 2,7% secara tahunan. Ini sesuai dengan ekspektasi bank sentral dan mengindikasikan bahwa tekanan harga sudah mulai terkendali, membuka ruang bagi kebijakan moneter yang lebih longgar.
Prediksi UBS: Suku Bunga RBA Akan Turun Bertahap
UBS memperkirakan bahwa RBA akan mulai memangkas suku bunga pada bulan Agustus, diikuti dengan pemangkasan lanjutan pada bulan November 2025 dan Februari 2026. Dengan total tiga kali pemangkasan, suku bunga terminal diperkirakan akan berada di level 3,1%. Proyeksi ini sedikit berbeda dari ekspektasi pasar uang, yang memperkirakan hampir tiga kali penurunan suku bunga sebelum akhir tahun ini, dengan terminal rate di bawah 3%.
Kendati penurunan suku bunga umumnya diasosiasikan dengan pelemahan mata uang, UBS menilai hal ini tidak akan berlaku untuk AUD. Alasannya? Fundamental ekonomi yang tetap kokoh dan ekspektasi bahwa negara-negara lain seperti Inggris dan Eropa akan lebih agresif dalam melonggarkan kebijakan moneter mereka.
AUD/USD Diproyeksi Capai 0,70 di Pertengahan 2026
Salah satu proyeksi paling menarik dari UBS adalah bahwa nilai tukar AUD/USD dapat mencapai angka 0,70 pada pertengahan 2026. Angka ini merepresentasikan potensi penguatan yang signifikan dari level saat ini dan memberikan sinyal positif bagi investor yang memiliki eksposur terhadap dolar Australia.
UBS mendorong investor berbasis AUD untuk mulai mempertimbangkan strategi lindung nilai (hedging) terhadap eksposur panjang dalam dolar AS. Dengan kondisi pasar yang mulai tidak menentu dan ketidakpastian arah kebijakan The Fed, strategi diversifikasi mata uang menjadi semakin penting.
Strategi Lindung Nilai: Fokus pada Mata Uang Berbunga Rendah
Dalam pandangannya, UBS merekomendasikan penggunaan mata uang berbunga rendah sebagai alat lindung nilai. Di antaranya adalah dolar Singapura (SGD), franc Swiss (CHF), dan yuan China (CNY). Ketiga mata uang ini dinilai memiliki volatilitas yang relatif rendah dan dapat berfungsi sebagai penyeimbang ketika terjadi fluktuasi tajam di pasar utama.
Secara teknikal, UBS juga mengidentifikasi bahwa level 0,62 menjadi titik support kuat bagi pasangan AUD/USD. Dengan kata lain, jika terjadi koreksi, penurunan kemungkinan akan tertahan di level tersebut, yang bisa menjadi titik masuk potensial bagi trader dan investor jangka menengah.
Perbandingan dengan Pound Inggris: RBA Lebih Tertahan
Dalam konteks global, UBS juga menyebut bahwa Bank of England (BoE) kemungkinan besar akan melakukan penurunan suku bunga yang lebih agresif dibandingkan dengan RBA. Hal ini disebabkan oleh kondisi ekonomi Inggris yang dianggap lebih menantang, baik dari sisi inflasi yang tetap tinggi maupun pertumbuhan ekonomi yang stagnan.
Sebagai akibatnya, UBS menyarankan agar investor tetap berhati-hati dengan eksposur terhadap pound sterling, mengingat potensi pelemahan yang lebih besar dibandingkan AUD. Lindung nilai terhadap GBP menjadi langkah defensif yang dianjurkan untuk menjaga portofolio tetap stabil.
Peluang Tersembunyi di Balik Penurunan Suku Bunga
Meskipun penurunan suku bunga seringkali dianggap sebagai sinyal negatif bagi mata uang, kasus Australia tampaknya menunjukkan hal sebaliknya. Dengan inflasi yang terkendali, ekonomi yang tetap resilien, serta strategi kebijakan yang lebih moderat dibandingkan negara-negara lain, dolar Australia justru bisa mendapat dorongan positif.
Proyeksi UBS terhadap AUD/USD yang akan mencapai 0,70 dalam waktu kurang dari dua tahun menjadi sinyal yang patut diperhatikan, baik oleh investor institusional maupun individu. Saat pasar masih meraba arah kebijakan The Fed dan bank sentral global lainnya, Australia mungkin saja memberikan kejutan positif di tengah ketidakpastian global.