Emas Bertahan Dekat Puncak Dua Minggu, Dolar AS Melemah Usai Nada Dovish Powell

Harga emas bertahan dekat level tertinggi dua minggu setelah pernyataan dovish Jerome Powell di Jackson Hole melemahkan dolar AS dan meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed. Simak analisis teknikal dan proyeksinya.

PipTrail –  Harga emas dunia (XAU/USD) konsolidasi pada awal pekan ini setelah sempat melesat ke level tertinggi dua minggu di $3.378 per troy ounce pada Jumat lalu. Kenaikan tersebut dipicu oleh pernyataan Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, dalam simposium tahunan Jackson Hole yang bernuansa dovish.

Powell menyebut kondisi ekonomi Amerika Serikat berada dalam “situasi yang menantang”. Ia menyoroti kombinasi pelemahan pasar tenaga kerja serta tekanan inflasi yang sebagian dipicu kenaikan tarif. Hal itu memperkuat ekspektasi bahwa The Fed berpotensi menurunkan suku bunga acuan pada bulan September mendatang.

Meski demikian, emas sedikit mundur di awal pekan seiring dengan penguatan terbatas dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah. Saat berita ini ditulis, harga emas masih bertahan di sekitar $3.370, hanya selangkah dari puncak dua minggu.

Nada Dovish Powell dan Respons Pasar

Dalam pidatonya, Powell menegaskan bahwa The Fed kini berada pada posisi lebih dekat ke kebijakan netral dibanding tahun lalu. Ia mengakui bahwa pertumbuhan lapangan kerja mulai melambat, dengan tambahan rata-rata hanya 35 ribu pekerjaan per bulan dalam tiga bulan terakhir. Di sisi lain, pertumbuhan PDB AS juga melambat ke 1,2% pada semester pertama 2025.

Sementara itu, inflasi tetap menjadi perhatian. Data inflasi PCE inti diperkirakan naik menjadi 2,9% pada Juli, dari sebelumnya 2,8%. Powell menekankan bahwa The Fed harus berhati-hati dalam mengatur langkah kebijakan agar tidak memperburuk situasi.

Pasar menafsirkan pidato tersebut sebagai sinyal dovish yang jelas. Lembaga keuangan global seperti Barclays dan BNP Paribas kini memperkirakan pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada September, dengan peluang tambahan pemangkasan di bulan Desember. Alat FedWatch CME mencatat probabilitas 87% terjadinya pemotongan suku bunga pada pertemuan FOMC September, naik signifikan dari 71% sebelum pidato Powell.

Dampaknya, imbal hasil obligasi AS turun, Wall Street menguat, dan dolar AS melemah. Kondisi ini memberi dorongan positif bagi logam mulia.

Faktor Eksternal: Geopolitik dan Data Ekonomi

Selain faktor The Fed, ketegangan geopolitik juga menjadi sorotan pasar. Rusia menuding Ukraina melakukan serangan drone ke pembangkit listrik tenaga nuklir di Kursk. Namun, Washington menilai Moskow mulai membuka peluang untuk perundingan damai.

Di sisi lain, Jerman melalui Wakil Kanselir Lars Klingbeil menyatakan siap memberikan jaminan keamanan untuk Ukraina, menegaskan posisi Eropa dalam mendukung Kyiv. Sentimen geopolitik ini turut mendukung daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.

Dari sisi kalender ekonomi, pekan ini pasar menantikan serangkaian rilis penting:

  • Senin: Data Penjualan Rumah Baru AS dan pernyataan Presiden The Fed New York, John Williams.
  • Selasa: Pesanan Barang Tahan Lama dan Indeks Kepercayaan Konsumen.
  • Kamis: Klaim Pengangguran mingguan serta estimasi awal PDB kuartal II.
  • Jumat: Data inflasi PCE final Juli dan survei Sentimen Konsumen Universitas Michigan.

Data-data ini akan menjadi penentu arah harga emas dan dolar menjelang keputusan suku bunga The Fed.

Analisis Teknis: XAU/USD Bersiap Uji $3.400

Secara teknikal, emas berhasil keluar dari pola falling wedge pada grafik 4 jam, yang kemudian memicu reli ke $3.378. Saat ini, harga bertahan di atas moving average 100 periode ($3.357) yang berfungsi sebagai support terdekat.

Indikator momentum juga mengonfirmasi bias bullish:

  • RSI berada di level 61, menunjukkan tren naik masih sehat tanpa tanda jenuh beli.
  • MACD tetap positif dengan gap melebar antara garis utama dan garis sinyal, menandakan momentum penguatan masih berlanjut.

Jika harga mampu menembus resistensi $3.380, peluang emas menuju $3.400 semakin besar. Namun, bila turun di bawah $3.350, emas berpotensi kembali ke fase konsolidasi yang lebih luas.

Harga emas tetap berada di jalur bullish setelah komentar dovish Powell di Jackson Hole melemahkan dolar AS dan memicu spekulasi pemangkasan suku bunga. Dengan dukungan faktor geopolitik serta data ekonomi penting pekan ini, logam mulia berpeluang melanjutkan reli ke atas $3.400.

Bagi investor, emas kembali menegaskan perannya sebagai aset lindung nilai utama di tengah ketidakpastian kebijakan moneter dan dinamika global.

Related Posts

Data ADP Bisa Guncang Pasar “The Fed Kian Dekat ke Penurunan Suku Bunga”

Laporan ADP Agustus diperkirakan tambah 68 ribu pekerjaan baru, jadi sinyal penting sebelum NFP dan rapat The Fed. Bagaimana dampaknya pada dolar AS dan peluang pemangkasan suku bunga? PipTrail –…

Dolar AS Tertekan Putusan Tarif Trump dan Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Fed Bisa Guncang Pasar

Dolar AS menghadapi tekanan ganda setelah pengadilan banding menyatakan tarif Trump ilegal dan pasar menanti pemangkasan suku bunga The Fed. Simak analisis lengkap dampaknya terhadap DXY, Treasury, dan prospek ekonomi…

One thought on “Emas Bertahan Dekat Puncak Dua Minggu, Dolar AS Melemah Usai Nada Dovish Powell

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *