
Euro masih bergerak dalam tekanan dengan EUR/USD tertahan di pola wedge bearish. Ketidakpastian tarif AS dan melemahnya data ekonomi Eropa membatasi peluang kenaikan Euro.
PipTrail – Pasangan mata uang EUR/USD saat ini mengalami tekanan berat di tengah gejolak pasar global yang dipicu oleh kekhawatiran terhadap tarif perdagangan baru dari Amerika Serikat. Meskipun Euro sempat bangkit dari level terendah dua minggu di kisaran 1,1690 dan menyentuh level tertinggi harian di 1,1770, mata uang ini kembali melemah ke kisaran 1,1740, mempertahankan nada bearish secara keseluruhan.
Faktor utama yang membayangi sentimen pasar adalah langkah Presiden AS Donald Trump yang kembali mengancam dengan surat tarif kepada sejumlah negara. Meskipun Zona Euro saat ini bukan target utama dari kebijakan tersebut, kekhawatiran bahwa potensi ekspansi kebijakan tarif ini bisa meluas ke kawasan Eropa membuat investor menghindari aset berisiko seperti Euro.
Harapan Negosiasi Dagang Eropa-AS Tak Banyak Membantu Euro
Ada secercah harapan bahwa pembicaraan perdagangan antara Zona Euro dan Amerika Serikat akan menghasilkan kemajuan. Beberapa sumber pasar bahkan menyebutkan bahwa kesepakatan bisa diumumkan paling cepat pada hari Rabu. Namun, sejauh ini, optimisme tersebut belum mampu membalikkan tren bearish EUR/USD karena pasar masih diselimuti ketidakpastian global yang tinggi.
Kondisi ini tercermin dalam pola teknikal EUR/USD yang menunjukkan formasi widening wedge, sebuah pola teknikal yang biasanya menandakan potensi kelanjutan tren bearish. Meskipun ada tekanan beli yang mengangkat harga sementara, tekanan jual tetap dominan, menahan Euro dari bergerak jauh di atas level resistance kritis di 1,1780.
Data Ekonomi Eropa: Campuran Sentimen Positif dan Negatif
Sisi fundamental juga belum memberikan dukungan kuat bagi Euro. Beberapa data makroekonomi utama dari negara anggota Zona Euro menunjukkan gambaran yang tidak sepenuhnya menggembirakan:
-
Surplus perdagangan Jerman meningkat menjadi EUR 18,4 miliar pada Mei, namun peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan impor—yang menunjukkan permintaan domestik yang melemah.
-
Defisit perdagangan Prancis naik menjadi EUR 7,76 miliar, sedikit lebih tinggi dari perkiraan pasar.
-
Penjualan ritel Zona Euro mencatat kontraksi 0,7% pada Mei, penurunan terbesar dalam hampir dua tahun—mengindikasikan bahwa ketidakpastian ekonomi telah mulai memukul belanja konsumen.
-
Produksi industri Jerman naik 1,2% pada Mei, mengalahkan ekspektasi, tetapi dampaknya terhadap nilai tukar Euro tetap terbatas.
Secara keseluruhan, data-data ini mencerminkan kondisi ekonomi yang lesu dan meningkatkan kekhawatiran bahwa pertumbuhan di kawasan Euro mungkin akan tetap lemah dalam beberapa bulan mendatang.
Dolar AS Tetap Perkasa Sebagai Aset Safe Haven
Sementara Euro berjuang di bawah tekanan, Dolar AS tampil solid sebagai aset safe haven. Ketika ketidakpastian membayangi pasar global, investor cenderung mencari perlindungan pada aset yang lebih aman, dan Dolar AS tetap menjadi pilihan utama.
Risalah rapat Federal Reserve yang akan dirilis pada hari Rabu menjadi perhatian utama pelaku pasar. Risalah ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang arah kebijakan moneter AS dan berpotensi memicu volatilitas lebih lanjut, terutama jika nada hawkish atau dovish lebih dominan dari ekspektasi.
Analisis Teknikal: EUR/USD Masih Terjebak dalam Struktur Korektif
Secara teknikal, EUR/USD masih bergerak dalam struktur korektif yang terbentuk sejak puncak minggu lalu. Relative Strength Index (RSI) di grafik 4 jam menunjukkan sinyal kebimbangan pasar dengan pergerakan bolak-balik di sekitar level netral 50.
Resistance kuat berada di level 1,1780—garis tren dari puncak 1 Juli. Untuk mengubah pandangan teknikal menjadi netral atau bullish, pasangan ini harus mampu menembus dan bertahan di atas level 1,1790 (tertinggi 4 dan 7 Juli).
Di sisi bawah, support utama terletak di kisaran 1,1685, yang merupakan pertemuan antara level Fibonacci retracement 38,2% dari reli akhir Juni dan garis tren support. Jika level ini ditembus, area 1,1630–1,1645 akan menjadi target penurunan berikutnya.
Heatmap Mata Uang: Euro Tertahan, Yen Unggul
Berdasarkan peta kekuatan mata uang hari ini, Euro mencatat penguatan terhadap Yen Jepang sebesar 0,45%, namun melemah terhadap Dolar Australia (-0,44%) dan Dolar AS (-0,32%). Ini menunjukkan bahwa sementara ada sentimen positif terbatas terhadap Euro, ketahanan Dolar dan kekuatan mata uang komoditas tetap menjadi penghambat utama.
Euro Terus Tertekan di Tengah Ketidakpastian Global
Pasar keuangan global masih sangat sensitif terhadap isu geopolitik dan kebijakan perdagangan. Dalam kondisi seperti ini, mata uang berisiko seperti Euro akan cenderung tertahan. Meskipun ada harapan dari kemajuan negosiasi perdagangan antara AS dan Zona Euro, itu belum cukup untuk mengubah arah teknikal yang bearish.
Selama Dolar AS tetap diminati sebagai tempat berlindung aman dan data fundamental Zona Euro belum menunjukkan perbaikan signifikan, EUR/USD kemungkinan akan tetap terkonsolidasi di bawah level 1,1780, dan mungkin bahkan menguji support yang lebih dalam.
Dalam jangka pendek, fokus pasar akan tertuju pada risalah rapat FOMC dan data makro ekonomi tambahan yang bisa memperkuat atau membalikkan arah pergerakan pasangan mata uang ini. Namun untuk saat ini, nada bearish masih mendominasi.