Franc Swiss Tangguh! SNB Gagal Meredam Penguatan Meski Intervensi Berulang

PipTrail – Franc Swiss terus menguat terhadap Dolar AS dan Yen Jepang meski Swiss National Bank (SNB) mencoba menahan penguatan. Analisis Bank of America mengungkap alasan teknikal dan geopolitik di balik daya tahan franc.

Franc Swiss Terus Menguat: Intervensi SNB Gagal Redam Penguatan

Di tengah ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik, Franc Swiss (CHF) tampil sebagai salah satu mata uang terkuat tahun ini. Nilai tukarnya mengalami penguatan signifikan terhadap sejumlah mata uang utama seperti Dolar AS (USD) dan Yen Jepang (JPY), bahkan ketika Swiss National Bank (SNB) secara aktif berupaya menahan lonjakan tersebut.

Penguatan ini menjadi perhatian pasar internasional karena terjadi meskipun SNB telah melakukan berbagai intervensi verbal untuk membatasi lonjakan nilai tukar franc. Namun, upaya itu sejauh ini tampaknya tidak efektif, terutama karena tidak diikuti oleh langkah kebijakan moneter yang konkret.

Risk-Off Bukan Satu-satunya Faktor

Secara historis, franc Swiss dikenal sebagai aset safe haven yang menguat saat pasar global mengalami kekacauan. Namun, menurut laporan dari Bank of America, penguatan CHF kali ini tidak sepenuhnya bisa dijelaskan hanya dengan faktor “risk-off”.

Mereka menyebut bahwa sejak apa yang mereka sebut sebagai “Hari Pembebasan”, franc Swiss telah menunjukkan ketangguhan yang lebih dari sekadar respons terhadap volatilitas pasar global. Kini, hubungan antara CHF dengan emas lebih relevan dibandingkan hubungan tradisional dengan indeks volatilitas seperti VIX atau MOVE.

Hal ini menunjukkan bahwa baik emas maupun CHF kini menjadi aset likuid non-USD yang secara efektif berfungsi sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian fiskal dan geopolitik.

SNB Terjebak dalam Dilema Kebijakan

SNB selama ini dikenal konservatif dalam pendekatan moneternya. Namun, dalam menghadapi lonjakan nilai tukar franc yang tak kunjung surut, intervensi verbal tanpa dukungan kebijakan nyata menjadi tidak cukup.

Sejak transisi ke kebijakan zero interest rate policy (ZIRP), SNB belum mengambil langkah signifikan untuk benar-benar menekan nilai tukar. Bahkan, situasi geopolitik seperti kebijakan tarif AS juga menekan ruang gerak SNB untuk bertindak lebih tegas di pasar mata uang.

Bank of America bahkan menyarankan agar SNB mulai berpikir out of the box, termasuk mempertimbangkan langkah ekstrem seperti meninggalkan target inflasi atau beralih fokus dari suku bunga ke manajemen nilai tukar langsung. Ini tentu menjadi pergeseran besar dari kerangka kebijakan konvensional mereka.

Pasar Opsi dan Volatilitas Menjadi Indikator Baru

Salah satu penjelasan teknikal yang mungkin mendukung penguatan franc Swiss dapat dilihat dari pasar opsi. Volatilitas implisit pasangan mata uang USD/CHF untuk tenor satu tahun kini berada di level tertinggi sejak 2017, jika dibandingkan dengan rata-rata volatilitas implisit dari mata uang utama G10 terhadap USD.

Fenomena ini unik karena biasanya CHF tidak memiliki premium volatilitas yang tinggi. Namun kali ini, perbedaan struktural seperti dominasi fiskal AS dan peningkatan premi jangka panjang baik di AS maupun Jepang, telah memicu perubahan dinamika tersebut.

Dengan meningkatnya ekspektasi suku bunga di AS dan Jepang, franc Swiss justru tampil menonjol karena investor mencari alternatif dengan risiko sistemik yang lebih rendah.

Dibandingkan dengan Euro dan Pound

Penguatan franc Swiss juga menandingi bahkan melampaui euro (EUR) dan pound sterling (GBP), dua mata uang utama lainnya dari kawasan Eropa. Walau keduanya juga terdorong oleh pelemahan dolar, CHF lebih konsisten mempertahankan posisinya.

Yang membedakan CHF adalah hubungannya dengan premium volatilitas yang lebih stabil namun terus menguat, mendekati level tertinggi dalam delapan tahun terakhir. Ini menunjukkan adanya kepercayaan kuat terhadap mata uang Swiss, sekaligus tantangan tambahan bagi SNB dalam mengelola ekspektasi pasar.

Saatnya SNB Evaluasi Strategi

Situasi ini memperlihatkan bahwa penguatan franc Swiss bukan sekadar dampak dari gejolak pasar jangka pendek, melainkan refleksi dari dinamika struktural yang lebih dalam. SNB kini berada pada posisi sulit: mempertahankan stabilitas nilai tukar sambil tetap menjaga fleksibilitas kebijakan moneternya.

Dengan semakin meningkatnya ketidakpastian global, CHF diprediksi akan tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari perlindungan nilai. Namun, tanpa perubahan strategi yang berarti, SNB mungkin akan terus menghadapi tekanan untuk mengimbangi pasar yang kini lebih dinamis dan tidak terprediksi.

Bank of America menggarisbawahi bahwa solusi konvensional tak lagi cukup. Dalam lingkungan global yang semakin kompleks, diperlukan pendekatan kebijakan yang adaptif dan kreatif agar SNB dapat menjaga daya saing perekonomian Swiss sekaligus mengendalikan lonjakan franc Swiss yang terus berlanjut.

Related Posts

Inflasi IHK Australia Kuartal III 2025 Naik 1,3% AUD Menguat Lawan Dolar AS

Inflasi IHK Australia Kuartal III 2025 naik 1,3% QoQ, melampaui ekspektasi pasar 1,1%. Data ABS mendorong penguatan Dolar Australia (AUD) terhadap Dolar AS (USD) menjelang keputusan kebijakan moneter RBA. PipTrail…

Yen Jepang terhadap Dolar AS Naik ke Tertinggi 1 Minggu, Spekulasi BoJ dan The Fed Jadi Sorotan

Yen Jepang terhadap Dolar AS menguat ke level tertinggi satu minggu di tengah kekhawatiran intervensi pasar dan spekulasi kebijakan suku bunga BoJ. Simak analisis lengkap dampaknya terhadap USD/JPY jelang keputusan…

One thought on “Franc Swiss Tangguh! SNB Gagal Meredam Penguatan Meski Intervensi Berulang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *