
Presiden Prabowo Subianto memaparkan Nota Keuangan RAPBN 2026 dengan fokus pada ketahanan pangan, energi, pendidikan, kesehatan, hingga modernisasi pertahanan. Simak rangkuman lengkap strategi fiskal Indonesia 2026.
PipTrail – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato resmi mengenai Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 di hadapan anggota parlemen. Pidato ini menjadi salah satu momentum penting dalam perjalanan ekonomi Indonesia, karena berisi evaluasi capaian 2025 sekaligus arah kebijakan fiskal tahun depan.
RAPBN 2026 dirancang untuk memperkuat fondasi kemandirian bangsa, dengan prioritas pada ketahanan pangan, energi, pendidikan, kesehatan, hingga pertahanan nasional. Prabowo menegaskan bahwa anggaran negara harus digunakan sebesar-besarnya demi kesejahteraan rakyat, bukan segelintir kelompok.
Kondisi 2025 Capaian dan Tantangan
Presiden Prabowo menyoroti bahwa tahun 2025 dipenuhi dinamika global yang penuh tekanan. Konflik geopolitik, perang tarif, hingga ancaman resesi global menjadi tantangan besar. Namun, Indonesia tetap menunjukkan kinerja positif.
Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 mencapai 5,12% (yoy), naik dari 4,87% pada kuartal I.
Tingkat pengangguran berhasil ditekan menjadi 4,76%, berkat penciptaan 3,6 juta lapangan kerja baru.
Tingkat kemiskinan turun ke level 8,47%, terendah sepanjang sejarah.
Inflasi stabil di kisaran 2,4%, menjaga daya beli masyarakat.
Selain itu, berbagai program unggulan telah mulai berjalan, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), revitalisasi sekolah, Sekolah Rakyat, dan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Pemerintah juga menyalurkan stimulus ekonomi sebesar Rp57,4 triliun sepanjang 2025 untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus mendorong aktivitas usaha.
Agenda Prioritas RAPBN 2026
Dalam pidatonya, Prabowo memaparkan 8 agenda utama RAPBN 2026, yang akan menjadi fondasi pembangunan nasional:
Ketahanan Pangan
Pemerintah mengalokasikan Rp164,4 triliun untuk mewujudkan swasembada pangan, khususnya beras dan jagung. Program ini mencakup pembukaan lahan baru, distribusi pupuk subsidi tepat sasaran, bibit unggul, serta modernisasi alat pertanian.Ketahanan Energi
Anggaran Rp402,4 triliun disiapkan untuk memperkuat produksi minyak dan gas, menjaga harga energi, sekaligus mempercepat transisi ke Energi Baru Terbarukan (EBT). Subsidi energi akan lebih tepat sasaran, agar tidak lagi dinikmati oleh kelompok mampu.Makan Bergizi Gratis (MBG)
Program prioritas ini menargetkan 82,9 juta penerima manfaat, termasuk siswa, balita, dan ibu hamil. Alokasi anggaran 2026 mencapai Rp335 triliun, sebagai upaya membangun generasi unggul.Pendidikan Bermutu
Pemerintah menegaskan komitmen anggaran pendidikan minimal 20% APBN, dengan jumlah Rp757,8 triliun—terbesar sepanjang sejarah. Dana ini mencakup beasiswa, tunjangan profesi guru dan dosen, serta pembangunan sekolah.Kesehatan Merata dan Adil
Anggaran Rp244 triliun dialokasikan untuk memperluas akses layanan kesehatan, memperkuat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), menekan angka stunting, dan mendukung program Cek Kesehatan Gratis (CKG).Penguatan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih
Lebih dari 80 ribu koperasi dibentuk untuk mempermudah akses sembako, pupuk, hingga layanan keuangan masyarakat desa. Pemerintah bekerja sama dengan Bank Himbara untuk menyediakan kredit berbunga rendah.Pertahanan Nasional
RAPBN 2026 juga memprioritaskan modernisasi alutsista, pembentukan komponen cadangan, serta penguatan industri strategis pertahanan. Kesejahteraan prajurit TNI turut menjadi perhatian utama.Investasi dan Perdagangan Global
Pemerintah berkomitmen mempercepat arus investasi, memanfaatkan kerja sama internasional, dan menjadikan APBN sebagai katalis pertumbuhan ekonomi.
Detail Arsitektur RAPBN 2026
Belanja Negara: Rp3.786,5 triliun
Pendapatan Negara: Rp3.147,7 triliun
Defisit: Rp638,8 triliun atau 2,48% terhadap PDB
Prabowo menekankan bahwa APBN 2026 harus tetap sehat, kredibel, dan berkelanjutan. Optimalisasi pajak akan dilakukan dengan prinsip keadilan, di mana masyarakat mampu membayar pajak lebih besar untuk membantu yang kurang mampu.
Selain itu, belanja negara harus lebih efisien, dengan memangkas pengeluaran tidak produktif. Setiap rupiah harus memberi manfaat nyata: menciptakan lapangan kerja, menjaga daya beli, dan memperbaiki kualitas layanan publik.
Asumsi Makro RAPBN 2026
Pertumbuhan Ekonomi: 5,4%
Inflasi: 2,5%
Suku bunga SBN: 6,9%
Kurs Rupiah: Rp16.500 per dolar AS
Pengangguran: 4,44% – 4,96%
Kemiskinan: 6,5% – 7,5%
Rasio Gini: 0,377 – 0,380
Indeks Modal Manusia: 0,57
Pidato Nota Keuangan RAPBN 2026 menunjukkan arah kebijakan fiskal yang ambisius namun realistis. Fokus pada pangan, energi, pendidikan, kesehatan, pertahanan, dan pemerataan ekonomi menjadi bukti komitmen pemerintah dalam menjaga kesejahteraan rakyat.
Prabowo menegaskan bahwa APBN bukan hanya dokumen anggaran, melainkan instrumen untuk mewujudkan Indonesia yang lebih tangguh, mandiri, dan sejahtera.