Yen Jepang Menguat di Tengah Aliran Safe-Haven, USD/JPY Uji Level 150,00 di Tengah Pelemahan Dolar AS

PipTrail –  Yen Jepang menguat di tengah meningkatnya aliran safe-haven dan pelemahan Dolar AS. Pasangan USD/JPY menguji level 150,00, didukung ketegangan geopolitik dan ekspektasi dovish The Fed.

Yen Jepang menguat terhadap Dolar AS selama empat hari berturut-turut dan mencapai level tertinggi hampir dua minggu pada perdagangan sesi Asia, Jumat pagi. Tren ini mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap aset safe-haven di tengah ketidakpastian global.

Kenaikan Yen Jepang terjadi bersamaan dengan pelemahan Dolar AS (USD) akibat kekhawatiran geopolitik dan ketegangan perdagangan baru antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Investor global kembali mengalihkan modal ke aset yang dianggap aman, seperti Yen dan emas.

Selain faktor global, stabilnya persepsi terhadap kesehatan fiskal Jepang turut memperkuat posisi mata uang tersebut. Para analis menilai bahwa risiko fiskal Jepang berkurang seiring rencana pemerintah baru untuk mempertahankan stimulus ekonomi secara terkendali.

Ketegangan Geopolitik dan Perang Dagang AS-Tiongkok Tekan Dolar AS

Yen Jepang menguat juga karena meningkatnya ketegangan perdagangan AS–Tiongkok. Kedua negara kini mengenakan biaya tambahan pada kapal-kapal yang terhubung dengan armada masing-masing, memicu kekhawatiran terhadap perang dagang total.

Langkah ini diambil setelah Washington memperluas pembatasan teknologi terhadap Beijing, dan Tiongkok membalas dengan memperketat kontrol ekspor tanah jarang — bahan penting dalam industri semikonduktor global.

“Jika Tiongkok ingin menjadi mitra yang tidak dapat diandalkan bagi dunia, maka dunia harus memisahkan diri,” ujar Menteri Keuangan AS Scott Bessent, dikutip dari BBC.

Kondisi ini menurunkan minat terhadap aset berisiko dan meningkatkan permintaan terhadap aset aman, termasuk Yen Jepang, yang dikenal sebagai pelindung nilai saat ketidakpastian meningkat.

Faktor Politik Domestik Jepang dan Respons BoJ

Di sisi domestik, situasi politik Jepang tengah memanas setelah koalisi Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa memutuskan hubungan dengan Komeito. Kondisi ini menciptakan ketidakpastian politik yang tinggi.

Meski demikian, paradoksnya, perkembangan ini justru menenangkan kekhawatiran fiskal dan memberi dukungan tambahan bagi penguatan Yen Jepang.

Calon Perdana Menteri, Sanae Takaichi, yang dikenal pro-stimulus, mendorong kebijakan fiskal ekspansif dengan tetap menjaga stabilitas ekonomi. Langkah ini dipandang positif oleh pasar karena menunjukkan komitmen terhadap pertumbuhan jangka panjang tanpa menimbulkan risiko utang besar.

Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda, menegaskan bahwa BoJ akan menyesuaikan dukungan moneternya secara hati-hati berdasarkan proyeksi pertumbuhan dan inflasi. Pernyataan ini memperkuat ekspektasi bahwa kenaikan suku bunga BoJ dapat terjadi pada akhir tahun, yang mendukung penguatan Yen Jepang lebih lanjut.

Ekspektasi The Fed dan Dampaknya terhadap USD/JPY

Sementara itu, Dolar AS berada di bawah tekanan akibat meningkatnya ekspektasi pasar terhadap sikap dovish Federal Reserve (The Fed). Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam pidato terakhirnya, menegaskan bahwa pelonggaran kebijakan moneter masih mungkin dilakukan jika inflasi menurun sesuai proyeksi.

Para trader kini memperkirakan dua kali penurunan suku bunga lagi pada tahun 2025, yang memperlemah daya tarik Dolar AS dan mendorong Yen Jepang menguat terhadap USD.

Kondisi ini diperburuk oleh penutupan pemerintah AS (government shutdown) yang berkepanjangan. Senat AS gagal meloloskan RUU pendanaan jangka pendek dari Partai Republik sebanyak sepuluh kali, memperburuk kepercayaan investor terhadap ekonomi AS.

Analisis Teknis USD/JPY: Support 150,00 Jadi Kunci

Dari sisi teknikal, pasangan USD/JPY saat ini menguji area psikologis 150,00, yang bertepatan dengan retracement Fibonacci 50% dari kenaikan sebelumnya.

Penembusan tegas di bawah level ini akan membuka jalan menuju 149,15, yang merupakan retracement 61,8%. Jika penurunan berlanjut, harga bisa menuju 148,50, memperkuat momentum bearish bagi Dolar AS.

Sebaliknya, rebound jangka pendek bisa membawa harga kembali ke area 150,70 (Fibonacci 38,2%) atau bahkan 151,00. Jika level ini tertembus, kemungkinan muncul rally short-covering yang dapat mendorong pasangan ini ke 151,65–152,25, sebelum kembali menguji puncak 153,25–153,30.

Prospek Yen Jepang ke Depan

Secara keseluruhan, Yen Jepang menguat karena kombinasi faktor global dan domestik: aliran dana ke aset aman, ketegangan geopolitik, ekspektasi dovish The Fed, serta potensi pengetatan moneter BoJ.

Namun, volatilitas tetap tinggi mengingat adanya risiko politik dalam negeri Jepang dan ketidakpastian hasil pertemuan global antara Trump, Putin, dan Zelenskyy yang dapat memengaruhi sentimen pasar dalam waktu dekat.

Jika data ekonomi AS terus melemah dan BoJ mempertahankan kebijakan stabil, Yen Jepang berpotensi memperpanjang penguatan menuju kisaran 148,50–149,00 dalam jangka pendek.

Bagi trader, area 150,00 tetap menjadi titik krusial untuk menentukan arah pergerakan USD/JPY berikutnya.

  • Related Posts

    Trump dan PM Takaichi Sepakat di Tokyo, Kesepakatan Baru AS–Jepang Buka Babak Emas Hubungan Ekonomi 2025

    Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi menandatangani kesepakatan baru di Tokyo untuk memperkuat pasokan mineral kritis dan kerja sama strategis lintas sektor. Simak lima poin utama…

    Pergerakan Valas Jepang 2025, 5 Poin Penting dari Peringatan Menteri Kiuchi Soal Stabilitas Yen

    Pergerakan Valas Jepang 2025 jadi sorotan usai Menteri Ekonomi Minoru Kiuchi menegaskan pentingnya stabilitas yen agar tetap mencerminkan fundamental ekonomi. Simak lima poin utama dampaknya bagi ekonomi dan pasar Jepang.…

    One thought on “Yen Jepang Menguat di Tengah Aliran Safe-Haven, USD/JPY Uji Level 150,00 di Tengah Pelemahan Dolar AS

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *