Dolar Australia Melemah 0,65% Terhadap Dolar AS, Analisis Lengkap & Prospek AUD/US

Dolar Australia melemah 0,65% terhadap Dolar AS karena tekanan inflasi 3,1% YoY, kebijakan RBA yang hati-hati, dan penguatan Dolar AS. Baca analisis lengkap dan prospek AUD/USD terbaru.

PipTrail – Dolar Australia melemah terhadap Dolar AS (USD) pada perdagangan Selasa, dengan pasangan AUD/USD diperdagangkan sekitar 0,6530. Penurunan ini dipicu oleh meningkatnya imbal hasil obligasi 10 tahun Australia yang mencapai 4,35%, di tengah kekhawatiran investor terhadap inflasi yang tetap tinggi. Pasar menilai risiko inflasi lebih serius dibandingkan sebelumnya, sehingga menimbulkan tekanan jual yang signifikan terhadap Dolar Australia.

Investor global kini lebih berhati-hati karena inflasi yang tetap berada di atas target bank sentral. Situasi ini membuat Dolar Australia melemah, karena mata uang ini sensitif terhadap ekspektasi perubahan suku bunga. Di samping itu, perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik juga menambah tekanan pada AUD.

Kebijakan RBA dan Inflasi Australia

Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA), Michele Bullock, menegaskan bahwa inflasi inti tahunan tetap di atas 3%, yang menjadi indikasi bahwa suku bunga kemungkinan akan tetap stabil dalam waktu dekat. Dalam pertemuan November, RBA mempertahankan Official Cash Rate (OCR) di 3,6%, menunjukkan sikap hati-hati dalam mengelola ekonomi.

Beberapa data ekonomi terbaru menunjukkan tekanan harga yang berkelanjutan:

  • TD-MI Inflation Gauge Oktober naik 0,3% MoM dan 3,1% YoY, menandakan inflasi inti masih berada di level tinggi.
  • Izin mendirikan bangunan meningkat 12% MoM, lebih tinggi dari perkiraan pasar 5,5%, menunjukkan aktivitas konstruksi tetap kuat.
  • Iklan pekerjaan ANZ turun 2,2% MoM, penurunan bulanan keempat berturut-turut, menunjukkan adanya tekanan di pasar tenaga kerja.

Pendekatan “wait and see” RBA membuat peluang pemotongan suku bunga tetap rendah. Hal ini membuat Dolar Australia melemah, karena investor mengantisipasi tidak ada stimulus moneter tambahan dalam waktu dekat.

Pengaruh Dolar AS dan Kebijakan Federal Reserve

Penguatan Dolar AS menjadi faktor utama lain yang membuat Dolar Australia melemah. Indeks Dolar AS (DXY) berada di 99,80, didukung oleh menurunnya ekspektasi pemotongan suku bunga pada Desember menjadi 65%, dari 94% seminggu sebelumnya.

Beberapa indikator ekonomi AS memengaruhi arah pasar:

  • PMI manufaktur ISM AS turun menjadi 48,7, menunjukkan adanya kontraksi pada sektor manufaktur.
  • Federal Reserve menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 3,75%–4,0%.
  • Ketua Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa pemotongan suku bunga lebih lanjut masih jauh dari kepastian, memperkuat posisi Dolar AS di pasar.

Investor yang mencari aset aman lebih memilih USD, sehingga tekanan terhadap Dolar Australia melemah semakin meningkat.

Faktor Ekonomi Tiongkok dan Perdagangan Global

Sebagai mitra dagang utama Australia, kondisi ekonomi Tiongkok berdampak signifikan terhadap AUD. Indeks PMI manufaktur Tiongkok turun menjadi 50,6 di Oktober, lebih rendah dari perkiraan 50,9. Perlambatan manufaktur Tiongkok dapat menekan ekspor Australia, termasuk komoditas utama seperti bijih besi dan batu bara.

Selain itu, ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok juga memengaruhi Dolar Australia. Pembatasan akses teknologi semikonduktor bagi Tiongkok yang diumumkan Presiden AS Donald Trump meningkatkan ketidakpastian pasar. Investor mengurangi risiko dengan menjual AUD, sehingga Dolar Australia melemah lebih lanjut.

Tautan internal: Analisis Perdagangan Global dan Mata Uang

Analisis Teknikal AUD/USD

Dari sisi teknikal, pasangan AUD/USD menunjukkan pola konsolidasi sideways. Beberapa level kunci yang perlu diperhatikan:

  • Support: 0,6500, jika ditembus bisa menekan harga ke 0,6460–0,6414.
  • Resistance: EMA 9 hari di 0,6540, batas atas persegi panjang di 0,6600–0,6630.
  • Level tertinggi 13 bulan: 0,6707.

Penembusan batas resistance bisa memicu momentum bullish jangka pendek. Sebaliknya, penurunan di bawah support akan memperkuat tekanan jual, sehingga Dolar Australia melemah lebih lanjut.

Prospek Pasar

Secara keseluruhan, Dolar Australia melemah akibat kombinasi tekanan inflasi domestik, kebijakan RBA yang hati-hati, penguatan Dolar AS, dan ketidakpastian ekonomi global. Trader dan investor disarankan memantau beberapa hal:

  • Pernyataan resmi RBA dan data inflasi Australia.
  • Kebijakan suku bunga Federal Reserve.
  • Data ekonomi Tiongkok dan dinamika perdagangan global.

Dengan kombinasi faktor ini, AUD kemungkinan tetap berada di bawah tekanan dalam jangka pendek. Namun, jika ada perubahan kebijakan moneter atau berita positif dari perdagangan global, Dolar Australia berpotensi mengalami rebound, memberikan peluang trading jangka pendek maupun menengah.

Secara ringkas, kondisi saat ini menunjukkan bahwa investor harus berhati-hati, memantau perkembangan inflasi dan kebijakan moneter, serta memahami pengaruh faktor eksternal seperti ekonomi Tiongkok dan penguatan USD. Pergerakan AUD/USD ke depan kemungkinan akan tetap volatil, memberikan peluang bagi trader yang mampu membaca sinyal pasar dengan tepat.

Related Posts

Dolar Australia Melemah Meski RBA Hati-Hati, AUD/USD Uji Level 0,6500

Dolar Australia melemah dua hari berturut-turut meskipun nada RBA tetap hati-hati. Simak analisis lengkap AUD/USD, faktor penguatan Dolar AS, serta prospek pergerakan harga terkini. PipTrail – Dolar Australia (AUD) kembali…

Penjualan Ritel Indonesia Naik 3,7% Fakta Menarik Daya Beli yang Menguat

Penjualan Ritel Indonesia naik 3,7%, menunjukkan daya beli masyarakat yang menguat. Temukan fakta menarik di balik pertumbuhan ritel ini, sektor apa yang jadi pendorong utama, dan bagaimana dampaknya bagi ekonomi…

One thought on “Dolar Australia Melemah 0,65% Terhadap Dolar AS, Analisis Lengkap & Prospek AUD/US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *