Ketidakpastian Politik Prancis Membayangi “Euro Menguat Tipis di Tengah Tekanan Dolar AS”

PipTrail – EUR/USD naik tipis mendekati 1,1750 seiring melemahnya Dolar AS, namun ketidakpastian politik di Prancis dan keputusan ECB pekan ini menjadi sorotan utama investor global.

Euro Bergerak Naik di Tengah Tekanan Dolar

Pasangan mata uang EUR/USD mencatat penguatan moderat pada perdagangan Senin, mendekati level terkuatnya sejak akhir Juli di kisaran 1,1750. Kenaikan Euro ini terjadi seiring pelemahan Dolar AS yang masih terbebani oleh data tenaga kerja Amerika Serikat yang mengecewakan.

Meskipun demikian, optimisme terhadap Euro masih tertahan akibat ketidakpastian politik di Prancis. Perdana Menteri François Bayrou menghadapi pemungutan suara kepercayaan yang krusial, dengan hasil yang berpotensi menentukan arah stabilitas politik negara tersebut.

Dolar AS Tertekan Setelah Data NFP

Dolar AS (USD) mengalami tekanan lebih lanjut sejak laporan Nonfarm Payrolls (NFP) yang dirilis pekan lalu menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja. Tingkat pengangguran di AS naik ke level 4,3%, tertinggi sejak akhir 2021, sehingga memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan segera memangkas suku bunga.

Saat ini, Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan di sekitar 97,50, mendekati batas bawah kisaran pergerakan bulan Agustus. Pasar memperkirakan peluang hampir pasti bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 16–17 September mendatang. Bahkan, sekitar 10% pelaku pasar menilai kemungkinan langkah yang lebih agresif, yakni pemangkasan 50 basis poin.

Perhatian investor kini tertuju pada rilis data inflasi AS pekan ini, termasuk Indeks Harga Produsen (IHP) pada Rabu dan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Kamis. Data ini akan menjadi penentu arah kebijakan Fed hingga akhir tahun.

Bayangan Politik Prancis

Di sisi Eropa, perhatian pasar tertuju pada perkembangan politik di Prancis. Perdana Menteri François Bayrou menghadapi ujian berat dengan pemungutan suara kepercayaan di Majelis Nasional. Meskipun Bayrou menyampaikan pidato penuh semangat, menggambarkan momen ini sebagai “pertanyaan historis” bagi Prancis, oposisi dari berbagai kubu membuat kekalahannya hampir tak terhindarkan.

Bayrou menekankan urgensi pengendalian utang publik yang kini mendekati 114% dari PDB, dengan defisit jauh di atas ambang batas Uni Eropa. Ia mengusulkan paket penghematan senilai €44 miliar untuk tahun 2026, termasuk langkah kontroversial seperti penghapusan hari libur nasional dan pembekuan tunjangan pensiun.

Namun, partai oposisi dari sayap kiri maupun kanan menolak keras kebijakan tersebut. Pemimpin Sosialis Boris Vallaud menyatakan bahwa partainya tidak bisa mendukung Bayrou, dengan menuding Presiden Emmanuel Macron sebagai penyebab kondisi fiskal Prancis yang tertekan. Jika Bayrou gagal mendapatkan dukungan, Prancis berpotensi menghadapi periode ketidakstabilan politik baru yang dapat melemahkan sentimen terhadap Euro.

Menanti Keputusan ECB

Selain isu politik, investor juga menunggu keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis. Bank sentral diperkirakan mempertahankan suku bunga tetap di level 2,00%, melanjutkan jeda setelah siklus pelonggaran setahun terakhir.

Inflasi di Zona Euro naik ke 2,1%, sementara pertumbuhan ekonomi masih menunjukkan ketahanan moderat. Hal ini membuat para pengambil kebijakan cenderung berhati-hati dan tidak terburu-buru untuk melakukan pemangkasan tambahan. Beberapa pejabat ECB, termasuk Isabel Schnabel, bahkan menekankan adanya risiko kenaikan harga dari sisi energi, pangan, serta ketidakpastian perdagangan global.

Fokus utama investor adalah konferensi pers Presiden ECB Christine Lagarde, yang akan memberikan sinyal apakah pelonggaran lebih lanjut masih mungkin dilakukan pada akhir tahun.

Prospek Jangka Pendek EUR/USD

Secara teknikal, EUR/USD saat ini berada di level penting di kisaran 1,1750. Jika Euro berhasil menembus level ini, pasangan mata uang tersebut berpotensi menguji area resistance berikutnya di 1,1800. Sebaliknya, jika tekanan politik Prancis meningkat dan Fed memberikan kejutan hawkish, EUR/USD berisiko kembali ke level support di 1,1650.

Investor jangka pendek di pasar forex perlu memperhatikan kombinasi faktor:

  • Ketidakstabilan politik Prancis sebagai risiko utama untuk Euro.

  • Kebijakan ECB yang akan memberikan arah lebih lanjut.

  • Data inflasi AS yang berpotensi memperkuat atau melemahkan Dolar AS.

Dengan banyaknya faktor fundamental yang berperan, volatilitas EUR/USD diperkirakan tetap tinggi sepanjang pekan ini.

Penguatan tipis Euro terhadap Dolar AS saat ini lebih banyak dipicu oleh pelemahan Greenback dibandingkan kekuatan internal Euro. Faktor politik di Prancis menjadi hambatan utama yang menahan reli mata uang tunggal Eropa. Sementara itu, keputusan ECB dan data inflasi AS dalam beberapa hari mendatang akan menjadi penentu arah pergerakan EUR/USD di pasar global.

Related Posts

Krisis Politik Jepang Guncang Yen Dolar AS Tertekan Imbas Data Tenaga Kerja Lemah

Nilai tukar yen Jepang jatuh setelah PM Shigeru Ishiba mundur, memicu ketidakpastian politik. Sementara itu, dolar AS masih tertekan oleh data tenaga kerja yang lemah, memperbesar peluang pemangkasan suku bunga…

Data ADP Bisa Guncang Pasar “The Fed Kian Dekat ke Penurunan Suku Bunga”

Laporan ADP Agustus diperkirakan tambah 68 ribu pekerjaan baru, jadi sinyal penting sebelum NFP dan rapat The Fed. Bagaimana dampaknya pada dolar AS dan peluang pemangkasan suku bunga? PipTrail –…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *