
Inflasi IHK Australia Kuartal III 2025 naik 1,3% QoQ, melampaui ekspektasi pasar 1,1%. Data ABS mendorong penguatan Dolar Australia (AUD) terhadap Dolar AS (USD) menjelang keputusan kebijakan moneter RBA.
PipTrail – Inflasi IHK Australia Kuartal 3 tahun 2025 meningkat di atas perkiraan, memperkuat spekulasi bahwa Reserve Bank of Australia (RBA) akan mempertahankan kebijakan moneter yang hati-hati pada pertemuan minggu depan.
Menurut data terbaru dari Australian Bureau of Statistics (ABS) yang dirilis Rabu (29/10), Indeks Harga Konsumen (IHK) naik 1,3% secara kuartalan (QoQ), melampaui proyeksi pasar sebesar 1,1% dan lebih tinggi dari 0,7% pada kuartal sebelumnya.
Secara tahunan (YoY), Inflasi IHK Australia Kuartal 3 mencapai 3,2%, naik dari 2,1% di kuartal kedua dan juga melebihi ekspektasi 3,0%.
Data tersebut menandakan adanya tekanan harga yang lebih kuat dari perkiraan, terutama di sektor jasa, perumahan, dan energi.
Detail Kinerja Inflasi IHK Australia Kuartal 3
ABS juga melaporkan bahwa IHK Rata-Rata Dipangkas (Trimmed Mean CPI) — ukuran inflasi inti yang menjadi acuan utama RBA — naik 1,0% QoQ dan 3,0% YoY.
Angka ini juga lebih tinggi dari perkiraan pasar yang masing-masing berada di 0,8% dan 2,7%.
Sementara itu, IHK bulanan Australia menunjukkan kenaikan 3,5% YoY pada Agustus, naik dari 3,0% sebelumnya dan di atas ekspektasi 3,1%.
Tren ini mengindikasikan bahwa inflasi mulai menunjukkan momentum baru, meskipun masih berada dalam kisaran target jangka menengah RBA sebesar 2%–3%.
ABS juga mengumumkan bahwa mulai November 2025, mereka akan mengubah sistem pelaporan data inflasi — dari format kuartalan menjadi IHK bulanan penuh.
Langkah ini bertujuan untuk menyelaraskan metodologi statistik dengan negara-negara G20 lainnya, memberikan data inflasi yang lebih cepat dan akurat kepada publik serta pembuat kebijakan.
AUD Menguat Setelah Rilis Data
Segera setelah rilis laporan Inflasi IHK Australia Kuartal 3, Dolar Australia (AUD) mendapatkan dorongan beli moderat.
Pasangan mata uang AUD/USD naik 0,21% dan diperdagangkan di sekitar 0,6598 pada saat berita ini ditulis.
Kenaikan AUD mencerminkan pandangan bahwa data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dapat memperlambat ekspektasi pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh RBA.
Namun, para analis menilai respons pasar tetap terkendali karena inflasi masih dalam kisaran yang dapat diterima oleh bank sentral.
Posisi Dolar Australia terhadap Mata Uang Utama
Selama tujuh hari terakhir, Dolar Australia menjadi salah satu mata uang dengan kinerja terbaik, terutama terhadap Pound Inggris (GBP) dan Dolar Kanada (CAD).
| Mata Uang | Perubahan terhadap AUD |
|---|---|
| USD | -1,70% |
| EUR | -1,26% |
| GBP | -2,40% |
| JPY | -1,65% |
| CAD | -1,11% |
| NZD | 1,02% |
| CHF | -1,31% |
Tabel di atas menunjukkan bahwa AUD telah menguat luas terhadap sebagian besar rival utamanya. Hal ini menunjukkan sentimen positif terhadap ekonomi Australia di tengah sinyal perlambatan di AS dan Eropa.
Fokus ke Kebijakan RBA Selanjutnya
Pertemuan Reserve Bank of Australia (RBA) akan berlangsung 3–4 November 2025.
Saat ini, Official Cash Rate (OCR) tetap di 3,6%, setelah tiga kali pemotongan suku bunga masing-masing 25 basis poin sepanjang tahun ini.
Dalam pernyataan bulan September, RBA menegaskan bahwa inflasi masih sedikit di atas perkiraan namun belum mengkhawatirkan.
Risalah rapat bank sentral menunjukkan bahwa anggota dewan menganggap kebijakan moneter saat ini masih cukup ketat, tetapi mereka juga menunggu data kuartalan terbaru untuk menilai keseimbangan antara permintaan agregat dan kapasitas pasokan ekonomi.
Dengan Inflasi IHK Australia Kuartal 3 yang kini lebih tinggi dari prakiraan, pasar menilai RBA kemungkinan besar akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan November, sambil menunggu data lanjutan untuk kuartal keempat.
Implikasi bagi AUD/USD
Data inflasi yang lebih tinggi dari ekspektasi biasanya mendukung Dolar Australia, karena memperkecil peluang pelonggaran kebijakan moneter.
Namun, jika tren ini berlanjut tanpa didukung pertumbuhan upah dan konsumsi yang kuat, RBA mungkin tetap berhati-hati dalam menaikkan suku bunga.
Pasangan AUD/USD saat ini bergerak di kisaran 0,6550–0,6600, menunggu sinyal lanjutan dari The Fed dan RBA.
Pelemahan Dolar AS akibat ketidakpastian politik di Washington dan ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed juga turut membantu penguatan AUD.
Inflasi Menguat, RBA Masih Waspada
Secara keseluruhan, Inflasi IHK Australia Kuartal 3 yang lebih tinggi dari perkiraan memperkuat pandangan bahwa tekanan harga di Australia mulai meningkat kembali.
Namun, angka tersebut masih dalam kisaran toleransi RBA, sehingga bank sentral diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga dalam waktu dekat.
Bagi pelaku pasar, data ini menandai keseimbangan baru antara inflasi yang stabil dan pertumbuhan ekonomi yang berhati-hati.
AUD cenderung tetap didukung selama ekspektasi pemotongan suku bunga lebih lanjut tertahan.




