NZD/USD Menguat ke 0,5630 Usai Data Inflasi Tiongkok Naik 0,2%

NZD/USD menguat di atas 0,5600 setelah data inflasi Tiongkok naik 0,2% YoY dan ketegangan perdagangan AS–Tiongkok mereda. Dolar AS tetap kuat seiring kesepakatan pendanaan pemerintah.

PipTrail – Pasangan mata uang NZD/USD menguat setelah sempat menyentuh level terendah tujuh bulan di 0,5605 pada sesi sebelumnya. Pada awal perdagangan Asia hari Senin (10 November 2025), pasangan ini diperdagangkan di sekitar 0,5630, mencatatkan pemulihan moderat berkat dukungan dari data ekonomi positif Tiongkok—mitra dagang utama Selandia Baru.

Penguatan ini sekaligus mengakhiri tekanan jual yang membayangi Dolar Selandia Baru selama sepekan terakhir akibat kekhawatiran melambatnya ekonomi global dan penguatan Dolar AS yang berkelanjutan.

Kinerja NZD seringkali dipengaruhi oleh kondisi ekonomi Tiongkok, mengingat hubungan dagang kedua negara yang erat, terutama di sektor ekspor produk pertanian, susu, dan komoditas. Karena itu, data inflasi Tiongkok yang lebih baik dari perkiraan memberikan dorongan kepercayaan bagi investor terhadap prospek ekonomi regional.

Data Inflasi Tiongkok Dorong Sentimen Positif

Biro Statistik Nasional Tiongkok (NBS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK/CPI) bulan Oktober naik 0,2% secara tahunan (YoY), berbalik positif setelah mencatat penurunan 0,3% pada bulan September.
Hasil ini mengalahkan ekspektasi pasar yang memperkirakan inflasi akan stagnan di 0%.

Secara bulanan (MoM), CPI juga meningkat 0,2% dibandingkan dengan 0,1% pada periode sebelumnya.
Sementara itu, Indeks Harga Produsen (IHP/PPI) turun 2,1% YoY, lebih baik dibandingkan proyeksi pasar sebesar -2,2% dan penurunan 2,3% pada bulan September.

Kenaikan inflasi ini menunjukkan tanda-tanda awal pemulihan permintaan domestik di Tiongkok, memberikan sinyal positif bagi negara-negara mitra dagangnya, termasuk Selandia Baru.
Investor menilai bahwa peningkatan inflasi dapat menurunkan tekanan deflasi di Tiongkok, sehingga memperkuat prospek ekspor Selandia Baru dan mendukung penguatan NZD/USD.

Meredanya Ketegangan Dagang AS–Tiongkok Bantu Dolar Selandia Baru

Selain data inflasi, meredanya ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok turut mendukung pergerakan Dolar Selandia Baru.
Kementerian Perdagangan Tiongkok mengumumkan pencabutan sementara larangan ekspor barang “dual-use” seperti gallium, germanium, dan antimon—material penting dalam industri semikonduktor dan teknologi tinggi.

Langkah ini berlaku mulai 10 November 2025 hingga 27 November 2026 dan dianggap sebagai sinyal positif bahwa hubungan ekonomi kedua negara mulai mencair.
Pelonggaran kebijakan tersebut membantu menenangkan pasar komoditas global dan meningkatkan permintaan terhadap aset berisiko, termasuk mata uang berimbal hasil tinggi seperti NZD.

Langkah Tiongkok ini dinilai sebagai bentuk kompromi strategis untuk menjaga stabilitas perdagangan menjelang pembahasan perjanjian dagang baru antara Beijing dan Washington.
Dengan berkurangnya tensi geopolitik, NZD/USD menguat karena investor kembali mencari peluang di aset-aset berisiko dari kawasan Asia-Pasifik.

Dukungan Dolar AS dari Kesepakatan Pendanaan Pemerintah AS

Meskipun NZD mendapatkan dukungan dari faktor eksternal, penguatan Dolar AS tetap menjadi hambatan bagi kenaikan lebih lanjut pasangan NZD/USD.
Bloomberg melaporkan bahwa Senat AS, melalui kelompok Demokrat moderat, telah menyetujui kesepakatan untuk membuka kembali pemerintah federal dan mendanai sejumlah departemen penting untuk tahun fiskal mendatang.

Kesepakatan ini memastikan pegawai federal akan menerima gaji tertunda dan transfer dana ke negara bagian dapat dilanjutkan, sehingga mengurangi risiko perlambatan ekonomi akibat penutupan pemerintah (shutdown).
Beberapa departemen akan mendapatkan dana hingga 30 Januari, sementara departemen lainnya akan menerima pendanaan penuh setahun.

Kabar tersebut memicu penguatan Dolar AS, karena investor menilai stabilitas fiskal AS akan terjaga. Namun, efek positif terhadap Dolar tidak terlalu kuat untuk menahan rebound NZD/USD, berkat dukungan kuat dari data fundamental Tiongkok.

Prospek Teknis NZD/USD

Secara teknikal, pasangan NZD/USD saat ini diperdagangkan di atas level kunci 0,5600, dengan resistance awal di 0,5650 dan support terdekat di 0,5580.
Jika harga mampu menembus di atas 0,5650, peluang menuju 0,5700 terbuka lebar, menandai potensi pembalikan tren jangka pendek.

Namun, jika Dolar AS kembali menguat signifikan karena perkembangan politik di Washington atau data ekonomi positif, NZD/USD berisiko turun kembali ke bawah 0,5600.
Trader disarankan memperhatikan rilis data dari AS minggu ini, termasuk Indeks Harga Produsen (PPI) dan klaim pengangguran mingguan, yang dapat memengaruhi arah USD.

Secara keseluruhan, NZD/USD menguat ke 0,5630 didorong oleh kombinasi data inflasi Tiongkok yang positif dan meredanya ketegangan perdagangan AS–Tiongkok.
Namun, ruang kenaikan masih terbatas karena Dolar AS tetap kuat setelah tercapainya kesepakatan pendanaan pemerintah AS.

Sentimen pasar saat ini cenderung optimistis terhadap prospek ekonomi Asia, namun pelaku pasar tetap berhati-hati menjelang rilis data inflasi produsen AS dan komentar pejabat Federal Reserve.
Jika sentimen risiko global terus membaik, Dolar Selandia Baru (NZD) berpotensi melanjutkan penguatan terhadap USD dalam jangka pendek.

Related Posts

Dolar Australia Melemah Meski RBA Hati-Hati, AUD/USD Uji Level 0,6500

Dolar Australia melemah dua hari berturut-turut meskipun nada RBA tetap hati-hati. Simak analisis lengkap AUD/USD, faktor penguatan Dolar AS, serta prospek pergerakan harga terkini. PipTrail – Dolar Australia (AUD) kembali…

Penjualan Ritel Indonesia Naik 3,7% Fakta Menarik Daya Beli yang Menguat

Penjualan Ritel Indonesia naik 3,7%, menunjukkan daya beli masyarakat yang menguat. Temukan fakta menarik di balik pertumbuhan ritel ini, sektor apa yang jadi pendorong utama, dan bagaimana dampaknya bagi ekonomi…

One thought on “NZD/USD Menguat ke 0,5630 Usai Data Inflasi Tiongkok Naik 0,2%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *