
Prakiraan harga emas 2025: XAU/USD menguji $4.250 jelang data ADP dan PMI AS.
PipTrail – Prakiraan harga emas menunjukkan bahwa logam mulia kembali berada di zona hijau pada awal perdagangan Rabu. XAU/USD memulihkan momentum setelah sempat terkoreksi pada penutupan Selasa, kembali melesat ke atas level psikologis $4.200. Pemulihan ini menandakan bahwa kekuatan buyer belum benar-benar hilang, terutama jelang rilis dua data ekonomi penting Amerika Serikat yang sangat sering menjadi pemicu volatilitas besar pada harga emas.
Dua data tersebut adalah ADP Non-Farm Employment Change dan PMI Jasa ISM, yang merupakan indikator utama kesehatan sektor tenaga kerja dan aktivitas jasa di Amerika. Keduanya memiliki pengaruh langsung terhadap ekspektasi kebijakan Federal Reserve. Jika data keluar lebih lemah dari ekspektasi, pasar biasanya menilai ekonomi AS sedang melemah, sehingga peluang pemotongan suku bunga semakin besar. Kebijakan yang lebih dovish biasanya menekan Dolar AS dan mendukung kenaikan harga emas. Dengan sentimen ini, pelaku pasar mulai mengambil posisi beli menjelang perilisan data, memperkuat momentum bullish XAU/USD.
Dolar AS Melemah: Sentimen Utama Pendorong Harga Emas
Dolar AS terpantau terus melemah sejak sesi perdagangan Selasa malam hingga memasuki sesi Asia. Tekanan terhadap USD dipicu oleh meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan mengambil langkah lebih lunak dalam waktu dekat. Banyak pelaku pasar memperkirakan bahwa The Fed dapat memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan yang akan berlangsung minggu depan. Ekspektasi ini muncul dari serangkaian data ekonomi yang cenderung melemah dan komentar pejabat yang mengarah pada perlunya penyesuaian kebijakan moneter.
Selain itu, perhatian pasar juga tertuju pada pernyataan Donald Trump, yang menyebutkan bahwa ia telah mempersempit kandidat Ketua The Fed menjadi satu nama, yaitu Kevin Hassett. Hassett dikenal sebagai sosok dengan kecenderungan dovish, artinya ia lebih mendukung kebijakan moneter longgar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Kabar ini segera melemahkan USD karena pasar memperkirakan bahwa suku bunga bisa lebih cepat dipangkas jika Hassett benar-benar ditunjuk. Kombinasi melemahnya dolar dan turunnya imbal hasil obligasi pemerintah AS membuka ruang lebih luas bagi XAU/USD untuk melanjutkan kenaikan.
Ketegangan Geopolitik Menambah Dorongan Bullish Emas
Faktor geopolitik turut memengaruhi prakiraan harga emas pekan ini. Rusia mengonfirmasi bahwa pembicaraan damai dengan Amerika Serikat terkait konflik Ukraina tidak membuahkan hasil apa pun. Pertemuan intensif antara Vladimir Putin dan utusan utama Donald Trump tidak menghasilkan kompromi, yang disampaikan oleh Yuri Ushakov dengan pernyataan tegas bahwa “masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.” Ketidakpastian geopolitik semacam ini biasanya mendorong investor untuk mengalihkan aset mereka ke instrumen safe haven seperti emas.
Di sisi lain, data PMI Jasa RatingDog Tiongkok menunjukkan penurunan ke level 52,1, terendah sejak Juni. Meski demikian, angka tersebut masih lebih tinggi dari perkiraan pasar yang mengantisipasi penurunan ke level 52. Data yang tetap berada di zona ekspansif ini memberikan sedikit kelegaan bagi pasar Asia dan mendukung sentimen positif untuk logam mulia, mengingat Tiongkok merupakan konsumen emas terbesar di dunia. Permintaan fisik tetap kuat selama ekonomi tidak benar-benar melemah.
Data ADP dan PMI AS: Penentu Arah Harga Emas Hari Ini
Prakiraan harga emas sangat bergantung pada hasil rilis dua data penting dari Amerika Serikat. Jika ADP Non-Farm Employment Change serta PMI Jasa ISM keluar lebih rendah dari perkiraan, hal ini akan menekan Dolar AS lebih dalam karena menunjukkan pelemahan ekonomi. Kondisi ini dapat mendorong emas naik ke kisaran $4.250 hingga $4.300.
Sebaliknya, jika data keluar lebih kuat, USD berpotensi menguat dalam jangka pendek, yang bisa menahan kenaikan emas atau bahkan memicu koreksi. Namun, struktur teknikal emas saat ini tetap bullish, sehingga koreksi yang terjadi kemungkinan hanya bersifat sementara sebelum buyer kembali masuk.
Analisis Teknikal Prakiraan Harga Emas
Dari sisi teknikal, kecenderungan bullish emas masih sangat jelas. Simple Moving Average (SMA) 21 hari berada di atas SMA 50, 100, dan 200 hari, menunjukkan struktur uptrend yang kuat. SMA 21 hari yang berada di level $4.117,64 menjadi support dinamis yang cukup penting untuk mengukur kekuatan buyer.
Indikator RSI harian berada di 62,86, menunjukkan bahwa momentum masih positif dan pasar belum memasuki area jenuh beli. Ruang untuk kenaikan lanjutan masih terbuka lebar.
Berdasarkan Fibonacci Retracement dari high $4.381,17 hingga low $3.885,84, emas telah menembus level 61,8% di $4.191,95, menandakan penguatan yang signifikan. Level berikutnya yang menjadi target adalah $4.275,16, yaitu retracement 78,6% yang berfungsi sebagai resisten kuat. Jika breakout terjadi, target berikutnya berada di $4.320, $4.350, hingga potensi retest high $4.381.
Level-Level Penting XAU/USD Saat Ini
Resisten:
- $4.250
- $4.275
- $4.320
- $4.381
Support:
- $4.200
- $4.191
- $4.117
- $4.065
Prakiraan Harga Emas 2025
Secara keseluruhan, prakiraan harga emas tetap bullish dalam jangka pendek maupun jangka menengah. Kombinasi faktor-faktor seperti melemahnya dolar AS, ekspektasi pemotongan suku bunga The Fed, ketegangan geopolitik, dan data ekonomi yang mendukung, seluruhnya memberikan dorongan kuat bagi kenaikan XAU/USD. Selama data AS tidak keluar terlalu hawkish, emas memiliki peluang besar kembali menuju $4.250, bahkan berpotensi menembusnya.






