
Jakarta, Piptrail – Setelah angka Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang di bawah perkiraan memicu perdebatan baru tentang inflasi di pasar global, para trader menjadi lebih hati-hati. kemungkinan pernyataan yang akan dibuat oleh Presiden terpilih Donald Trump mengenai kebijakan tarif dan perdagangan. Investor harus waspada karena mereka tidak yakin dengan perkembangan Dollar AS dalam waktu dekat.
Reaksi Pasar Terhadap PPI Seeds
Setelah rilis PPI Desember, indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai USD terhadap sekeranjang mata uang, mengalami penurunan. Angka menunjukkan PPI inti bulanan hanya 0,0% dibandingkan perkiraan 0,3%, dan PPI utama hanya 0,20% dibandingkan perkiraan 0,3%. Namun, para analis tetap percaya pada rally yang sedang berlangsung dan menganggap kebisingan terkait tarif sebagai sesuatu yang sementara.
Baca juga, UBS mengatakan bahwa kenaikan dolar pada awal tahun 2025 dapat berbalik arah
Tekanan harga dasar yang kuat menunjukkan bahwa Federal Reserve (Fed) akan mempertahankan laju pelonggaran yang ketat hingga tahun 2025, meskipun inflasi terus meningkat. Penurunan imbal hasil tengara sepuluh tahun menjadi sekitar 4,80% dari puncaknya selama 14 bulan menunjukkan kelemahan imbal hasil, yang mencerminkan ketidakpastian pasar setelah PPI.
Potensi Kebijakan dan Perkiraan Pasar
CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa trader mempertimbangkan kemungkinan suku bunga tidak berubah pada pertemuan Januari, menegaskan posisi Federal Reserve yang bergantung pada data dan potensi volatilitas yang digerakkan oleh kebijakan Trump. Sementara itu, laporan Bloomberg yang menunjukkan bahwa pemerintah Trump mempertimbangkan pendekatan bertahap dalam penerapan tarif memberikan sedikit kelegaan bagi investor.
Namun, karena spekulasi bahwa Federal Reserve akan melakukan sedikit pemotongan suku bunga tahun ini, dolar AS masih dekat dengan level tertinggi Oktober 2022. Pasar hanya mengantisipasi satu kali pemotongan suku bunga acuan sebesar seperempat poin, kemungkinan besar pada paruh kedua tahun ini, menurut perkiraan saat ini. Meskipun melemah terhadap pound Inggris, dolar tetap lebih tinggi terhadap yen.