Kemendag dan IKEA Teken 3 Langkah Strategis untuk Dorong Produk UMKM Tembus Pasar Modern dan Global

Kemendag dan IKEA berkolaborasi lewat 3 langkah strategis, termasuk program ‘Teras Indonesia’, untuk mendorong UMKM masuk pasar modern dan ekspor. Transaksi global UMKM capai Rp1 triliun.

PipTrail – Jakarta, 4 Juni 2025  Kementerian Perdagangan (Kemendag) secara resmi menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan ritel global IKEA melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan promosi dan pemasaran produk-produk dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), agar dapat menembus pasar ritel modern baik dalam negeri maupun mancanegara.

Penandatanganan MoU ini dilangsungkan di Auditorium Kemendag, Jakarta Pusat, dan disaksikan langsung oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso. Dalam sambutannya, Budi menekankan pentingnya peningkatan kualitas produk UMKM sebagai syarat utama agar mereka dapat bersaing di pasar yang lebih kompetitif.

Berikut tiga langkah strategis yang menjadi fokus kerja sama antara Kemendag dan IKEA:

1. Teras Indonesia: Produk UMKM Masuk Ritel Global

Salah satu inisiatif utama dari kerja sama ini adalah peluncuran konsep “Teras Indonesia” di gerai-gerai IKEA. Teras Indonesia merupakan ruang khusus yang menampilkan produk UMKM unggulan agar lebih dikenal oleh masyarakat luas.

“Kita ingin menciptakan sistem agar UMKM dapat menembus pasar domestik yang luas, termasuk bisa bersaing dengan produk global yang juga dijual di IKEA,” jelas Budi.

Ia menambahkan bahwa hanya produk UMKM yang memiliki kualitas tinggi yang dapat masuk ke dalam seleksi kurasi.

2. Sinergi dengan Ritel Modern Lain: Perluas Akses Pemasaran

Tidak hanya dengan IKEA, Kemendag juga menggandeng berbagai jaringan ritel modern lainnya, seperti Hero Supermarket. Dalam waktu dekat, produk makanan dari UMKM yang telah lolos seleksi akan mulai dipasarkan di gerai Hero.

“Produk makanan yang sudah lolos seleksi, termasuk peserta UMKM Pangan tahun lalu, akan mulai dijual melalui Hero. Syarat utamanya adalah kualitas,” tegas Budi.

Langkah ini membuka jalan bagi pelaku UMKM untuk memperluas distribusi produk mereka ke pusat-pusat perbelanjaan modern yang memiliki jangkauan konsumen luas.

3. Ekspansi Global Lewat Business Matching

Di ranah internasional, Kemendag aktif mempertemukan pelaku UMKM dengan mitra dagang dari luar negeri melalui program business matching. Program ini didukung oleh perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri yang bertindak sebagai fasilitator dan penghubung terpercaya.

“Upaya kami tidak hanya di dalam negeri, tapi juga luar negeri lewat business matching yang kami jalankan dengan perwakilan dagang,” ujar Budi.

Dari Januari hingga Mei 2025, total transaksi ekspor produk UMKM yang terjalin melalui skema ini mencapai USD 68,65 juta, atau setara Rp1 triliun. Transaksi ini seluruhnya terjadi secara daring, membuktikan bahwa digitalisasi tidak menghalangi kepercayaan antara pembeli dan penjual.

Kepercayaan Terjaga Tanpa Pertemuan Fisik

Budi menyampaikan bahwa meskipun proses dilakukan secara online, kepercayaan antara buyer dan UMKM tetap terjaga berkat pendampingan dari perwakilan resmi pemerintah.

“Meski para pelaku UMKM dan buyer tidak bertemu secara fisik, prosesnya dikawal oleh perwakilan kami. Hal ini membangun kepercayaan dari kedua belah pihak karena buyer yakin bahwa UMKM yang ditawarkan sudah terkurasi dengan baik,” jelasnya.

Kemendag juga memberikan jaminan bahwa semua pihak yang terlibat dalam business matching telah melalui proses validasi, sehingga transaksi berjalan aman dan transparan.

Kolaborasi antara Kemendag, IKEA, dan mitra-mitra ritel lainnya

Melalui tiga langkah strategis ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendukung UMKM naik kelas. Mulai dari menghadirkan produk di ritel modern, memperluas jangkauan domestik, hingga membuka pintu ekspor global, UMKM kini memiliki lebih banyak peluang untuk berkembang dan bersaing secara profesional.
Kemendag berharap melalui kerja sama ini, UMKM Indonesia tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga tumbuh menjadi pemain utama dalam rantai pasok global.

Selain peningkatan kualitas dan perluasan pasar, pemerintah juga berkomitmen memberikan pelatihan teknis dan dukungan digitalisasi kepada pelaku UMKM. Dengan adopsi teknologi dan peningkatan kapasitas manajerial, UMKM diharapkan mampu bertransformasi menjadi bisnis yang lebih efisien, adaptif, dan inovatif.

Dalam beberapa tahun ke depan, Kemendag berencana memperluas model “Teras Indonesia” ke kota-kota lain dan bahkan ke gerai IKEA di luar negeri. Langkah ini diharapkan bisa menjadi jembatan nyata untuk menjadikan produk UMKM sebagai representasi kekuatan ekonomi kreatif Indonesia di pasar internasional.

Upaya ini juga sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan kontribusi ekspor UMKM terhadap total ekspor nasional yang saat ini masih tergolong rendah. Dengan kolaborasi lintas sektor dan dukungan penuh dari berbagai pemangku kepentingan, UMKM diharapkan menjadi motor penggerak utama perekonomian nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Related Posts

Skandal Rp38 Triliun Guncang Singapura: Credit Suisse hingga Citi Disanksi MAS

Singapura denda sembilan lembaga keuangan global, termasuk Credit Suisse dan Citigroup, senilai Rp350 miliar terkait Skandal kasus pencucian uang Rp38 triliun. Ini jadi langkah regulasi terbesar sejak skandal 1MDB. PipTrail…

48 Perusahaan Global Dituding Terlibat ‘Ekonomi Genosida’ Israel: Microsoft, Amazon, dan Booking Disorot

Laporan PBB memuat 48 perusahaan global yang diduga terlibat mendukung pendudukan dan genosida Israel di Gaza. Nama-nama besar seperti Microsoft, Amazon, dan Booking jadi sorotan. PipTrail – Laporan mengejutkan datang…

One thought on “Kemendag dan IKEA Teken 3 Langkah Strategis untuk Dorong Produk UMKM Tembus Pasar Modern dan Global

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *